Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Cara memposting artikel di blogspot

Ini adalah cara memposting artikel di blogspot khusus buat para pemula bolger,serta saya berikan juga penjelasan arti dari  simbol-simbol saat anda menulis artikel, Langsung saja download langka-langkahnya untuk posting artikel di link bawah ini :

Cara memposting artikel di blogspot

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tutorial membuat blogspot versi mobile

mungkin untuk membuat blog versi mobile di wordpress mudah karena wordpress memberi , versi mobile nya ,namun di blogspot tidak ada, ini kelemahan blogspot dari pada wordpress, untuk cara-caranya download file di bawah ini :
tutorial membuat blogspot versi mobile

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tehnologi GPS (Global Position System)




Tehnoklogi GPS mengandalkan satelit yang biasanya banyak digunakan di pesawat,kapal untuk mengetahui arah namun dengan kemajuan jaman sekarang Tehnologi GPS banyak digunakan pada mobil sebagai penunjuk arah jalan dan perhitungan jarak tempuh ,seiring dengan perkembangan jaman tehnologi GPS pun semakin canggih misalnya sebagai alat untuk kemiliteran di suatu pangkalan militer, GPS pertama kali digunakan oleh amerika sebagai penentu koordinat, sistem ini juga digunakan di ponsel selular .
GPS juga berfungsi sebagai pencari lokasi atau biasa disebut GPS Tracking biasanya digunakan untuk mencari lokasi mobil yang menggunakan aplikasi GPS sehingga keberadaan mobil itu bisa diketahui dengan GPS Tracking.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penentuan kadar asam sulfida metode iodomtri

PROSEDUR PEMERIKSAAN

I. Pemeriksaan menggunakan metode Iodometri
Nama Percobaan : Penentuan kadar H2S (Hidrogen Sulfida) pada air sumur
II. Prosedur Pemeriksaan
Dasar Teori :
Sulfat merupakan senyawa yang stabil secara kimia karena merupakan bentuk oksida paling tinggi dari unsur belerang. Sulfat dapat dihasilkan dari oksida senyawa sulfida oleh bakteri. Sulfida tersebut adalah antara lain sulfida metalik dan senyawa organosulfur. Sebalikya oleh bakteri golongan heterotrofik anaerob, sulfat dapat direduksi menjadi asam sulfida.Secara kimia sulfat merupakan bentuk anorganik daripada sulfida didalam lingkungan aerob.
Sulfat didalam lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan atau dari aktivitas manusia, misalnya dari limbah industry dan limbah laboratorium. Secara ilmiah sulfat biasanya berasal dari pelarutan mineral yang mengandung S, misalnya gips (CaSO4.2H2O) dan kalsium sufat anhidrat ( CaaSO4). Selain itu dapat juga berasal dari oksidasi senyawa organik yang mengandung sulfat adalah antara lain industri kertas,tekstil dan industri logam

Hidrogen Sulfida P Asam sulfida P; H2S BM : 34,08
Pemerian gas tidak berwarna, beracun lebih berat dari udara. Dibuat dengan mencampur besi (II) sulfida dengan asam sulfat encer.

Hidrogen sulfida LP
Larutan jenuh hidrogen sulfida , yang dibuat dengan mengalitkan H2S kedalam air dingin. Simpan dalam botol berwarna gelap.

Pemeriksaan kadar Hidrogen Sulfida dengan menggunakan metode Iodometri.
 Prosedur standarisasi larutan Na2S2O3 dan I2
Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan KIO3
1. Mengambil 10,0 ml larutan baku KIO3 dengan pipet volumetri dan masukkan kedalam erlenmeyer
2. Menambahkan 5 ml H2SO4 2N
3. Menambahkan 5 ml KI/ NACl 10%
4. Menitrasi dengan larutan standar Na2S2O3 yang akan ditentuakan sampai warna kuning muda
5. Menambahkan 2 ml amylum 1% sebagai indikator
6. Titrasi sampai warna biru tetap hilang
Standarisasi larutan I2 dengan larutan Na2S2O3
1. Mengambil 10,0 ml larutan baku KIO3 dengan pipet volumetri dan masukkan kedalam erlenmeyer
2. Menambahkan 5 ml H2SO4 2N
3. Menambahkan 2 ml amylum 1% sebagai indikator
4. Titrasi dengan I2 sampai warna biru


 Prosedur pengambilan sempel
1. Mengambil sempel sebanyak 5,0 ml dan memasukkan kedalam erlenmeyer
2. Menabahkan 2 tetes HCl 6N
3. Menambahkan 1 ml larutan I2 yang telah di standarisasi
4. Menitrasi dengan Na2S2O3 sampai warna kuning muda terang
5. Menambahkan 2 ml amylum 1% sebagai indikator
6. Titrasi dengan Na2S2O3 sampai warna biru hilang

III. Perhitungan
1. Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan larutan KIO3
( V X N ) KIO3 = ( V X N ) Na2S2O3
2. Standarisasi larutan I2 dengan larutan Na2S2O3
( V X N ) Na2S2O3 = ( V X N ) I2
3. Perhitungan sempel
H2S ( mg/l ) = F1 X (a x b ) – ( c x d ) x F2
V
Kesetaraan : 1 ml Na2S2O3 0,1N ~ 24,954 MG CuSO4.5H2O

IV. Kegunaan dalam kehidupan sehari – hari
 Berperan dalam pengaturan tekanan darah
 Sebagai obat anti-pembengkakan (anti-inflamasi)
 Sebagi pelemahan saraf dan diabetes

V. Daftar Pustaka
 Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depatermen Kesehatan RI, Jakarta
 Suharno, 1993, Buku Penuntun Praktikum Ilmu kimia, Depatermen Kesehatan RI, Jakarta
 Jurnal KTI ( pemeriksaan kadar hidrogen sulfida pada air sumur )

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Schistosoma mansoni



Hospes dan Nama Penyakit
Hospes definitif adalah manusia. Hospes perantaranya, yaitu keong air Oncomelania hupensis Lindoensis baru ditemukan pada tahun 1971 (Carney dkk, 1973).
Pada manusia, Schistosoma mansoni menyebabkan penyakit schistosomiasis usus. Schistosomiasis usus (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Schistosoma mansoni. Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.

Distribusu Geografik
Schistosomiasis mempengaruhi lebih dari 200 juta orang di daerah tropis dan subtropis di Amerika Selatan, Afrika, Karabia, Madagaskar, Timur Tengah dan Asia. Lima jenis schistosoma yang paling menyebabkan kasus pada schistosomiasis pada orang :
Schistosoma hematobium menginfeksi saluran kemih (termasuk kantung kemih)
Schistosoma mansoni, Schistosoma japonicum, Schistosoma mekongi, dan Schistosoma intercalatum menginfeksi usus dan hati. Schistosoma mansoni menyebar luas di Afrika dan satu-satunya schistosome di daerah barat.

Morfologi dan Daur Hidup
Cacing dewasa jantan berwarna kelabu atau putih kehitam-hitaman, berukuran 9,5-19,5 mm x 0,9 mm. Badannya berbentuk gemuk bundar dan pada kutikulumnya terdapat tonjolan halus sampai kasar, tergantung spesiesnya. Di bagian ventral badan terdapat tonjolan halus sampai kasar, tergantung spesiesnya. Di bagian ventral badan terdapat canalis gynaecophorus, tempat cacing betina, sehingga tampak seolah-olah cacing betina ada di dalam pelukan cacing jantan. Cacaing betina badannya lebih halus dan panjang, berukuran 16,0-26,0 mm x 0,3 mm. Pada umumnya uterus berisi 50-300 butir telur. Cacing trematoda ini hidup di pembuluh darah terutama dalam kapiler darah dan vena kecil dekat dengan permukaan selput lendir usus atau kandung kemih.
Cacing betina meletakkan telur di pembuluh darah. Telur tidak mempunyai operkulum. Telur cacing Schistosoma mempunyai duri dan lokalisasi duri dan tergantung pada spesiesnya. Telur berukuran 95 – 135 x 50 – 60 mikron. Telur dapat menembus keluar dari pembuluh darah, bermigrasi di jaringan dan akhirnya masuk ke lumen usus atau kandung kemih untuk kemudian ditemukan di dalam tinja atau urin. Telur menetas di dalam air; dan larva yang keluar disebut mirasidium.
Cacing ini hanya mempunyai satu macam hospes perantara yaitu keong air, tidak terdapat hospes perantara kedua. Mirasidium masuk ke dalam tubuh keong air dan berkembang menjadi sporokista I dan sporokista II dan kemudian menghasilkan serkaria yang banyak. Serkaria adalah bentuk infektif cacing Schistosoma. Cara infeksi pada manusia adalah serkaria menembus kulit pada waktu manusia masuk ke dalam air yang mengandung serkaria. Waktu yang diperlukan untuk infeksi adalah 5-10 menit. Setelah serkaria menembus kulit, larva ini kemudian masuk ke dalam kapiler darah, mengalir dengan aliran darah masuk ke jantung kanan, lalu paru dan kembali ke jantung kiri; kemudian masuk ke sistem peredaran darah besar, ke cabang-cabang vena portae dan menjadi dewasa di hati. Setelah dewasa cacing ini kembali ke vena portae dan vena usus atau vena kandung kemih dan kemudian betina bertelur setelah berkopulasi.



Patologi dan Gejala Klinik
Schistosomiasis biasanya menginfeksi orang yang berenang, menyeberangi, atau mandi di air bersih yang terkontaminasi dengan parasit yang bebas berenang. Schistosomes berkembang biak di dalam keong jenis khusus yang menetap di air, dimana mereka dilepaskan untuk berenang bebas di dalam air. Jika mereka mengenai kulit seseorang, mereka masuk ke dalam dan bergerak melalui aliran darah menuju paru-paru, dimana mereka menjadi dewasa menjadi cacing pita dewasa. Cacing pita dewasa tersebut masuk melalui aliran darah menuju tempat terakhir di dalam pembuluh darah kecil di kandung kemih atau usus, dimana mereka tinggal untuk beberapa tahun. Cacing pita dewasa tersebut meletakkan telur-telur dalam jumlah besar pada dinding kandung kemih atau usus. Telur-telur tersebut menyebabkan jaringan setempat rusak dan meradang, yang menyebabkan borok, pendarahan, dan pembentukan jaringan luka parut. Beberapa telur masuk ke dalam kotoran(tinja)atau kemih. Jika kemih atau kotoran pada orang yang terinfeksi memasuki air bersih, telur-telur tersebut menetas, dan parasit memasuki keong untuk mulai siklusnya kembali.
Schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum biasanya menetap di dalam pembuluh darah kecil pada usus. Beberapa telur mengalir dari sana melalui aliran darah menuju ke hati. Akibatnya peradangan hati bisa menyebabkan luka parut dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah yang membawa darah antara saluran usus dan hati (pembuluh darah portal). Tekanan darah tinggi di dalam pembuluh darah portal (hipertensi portal) bisa menyebabkan pembesaran pada limpa dan pendarahaan dari pembuluh darah di dalam kerongkongan.
Telur-telur pada schistosoma mansoni biasanya menetap di dalam kantung kemih, kadangkala menyebabkan borok, ada darah dalam urin, dan luka parut. Infeksi schistosoma hematobium kronis meningkatkan resiko kanker kantung kemih.
Semua jenis schistosomiasis bisa mempengaruhi organ-organ lain (seperti paru-paru, tulang belakang, dan otak). Telur-telur yang mencapai paru-paru bisa mengakibatkan peradangan dan peningkatan tekanan darah di dalam arteri pada paru-paru (hipertensi pulmonari).
Ketika schistosomes pertama kali memasuki kulit, ruam yang gatal bisa terjadi (gatal perenang). Sekitar 4 sampai 8 minggu kemudian (ketika cacing pita dewasa mulai meletakkan telur), demam, panas-dingin, nyeri otot, lelah, rasa tidak nyaman yang samar (malaise), mual, dan nyeri perut bisa terjadi. Batang getah bening bisa membesar untuk sementara waktu, kemudian kembali normal. kelompok gejala-gejala terakhir ini disebut demam katayama.

Gejala-gejala lain bergantung pada organ-organ yang terkena ::
Jika pembuluh darah pada usus terinfeksi secara kronis : perut tidak nyaman, nyeri, dan pendarahan (terlihat pada kotoran), yang bisa mengakibatkan anemia.
Jika hati terkena dan tekanan pada pembuluh darah adalah tinggi : pembesaran hati dan limpa atau muntah darah dalam jumlah banyak.
Jika kandung kemih terinfeksi secara kronis : sangat nyeri, sering berkemih, kemih berdarah, dan meningkatnya resiko kanker kandung kemih.
Jika saluran kemih terinfeksi dengan kronis : peradangan dan akhirnya luka parut yang bisa menyumbat saluran kencing.
Jika otak atau tulang belakang terinfeksi secara kronis (jarang terjadi) : Kejang atau kelemahan otot.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur di dalam tinja atau jaringan biopsi hati dan biopsi rektum. Reaksi serologi dapat dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis. Reaksi serologi dapat dipakai adalah COPT (Circumoval precipitin test), IHT (Indirect Haemagglutation test), CFT (Complement fixation test), FAT (Fluorescent antibody test) dan ELISA (Enzyme linked immuno sorbent assay).

Pengobatan
Schistosomiasis adalah mudah diobati menggunakan dosis oral tunggal dari praziquantel obat setiap tahunnya. Seperti penyakit lainnya parasit utama, ada penelitian yang sedang berlangsung dan luas dalam mengembangkan vaksin schistosomiasis yang akan mencegah parasit menyelesaikan siklus hidupnya pada manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia telah mengembangkan pedoman untuk perawatan komunitas schistosomiasis berdasarkan dampak penyakit ini pada anak-anak di desa-desa endemik:
Percobaan telah menunjukkan minyak jarak obat sebagai agen anti-penetrasi oral untuk mencegah schistosomiasis dan bahwa efektivitas Praziquantel itu tergantung pada kendaraan yang digunakan untuk mengelola obat (misalnya, Cremophor / Castor oil)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tehnologi OLED (Organic Light Emitting Diodes)



Pengembangan Light Emitting Diode (LED) mengarah pada power dan efisiensi yang lebih tinggi. Pada beberapa tahun terakhir, muncul pula Organic Light Emitting Diodes (OLED) yaitu LED yang terbuat dari material organik. Jika dibandingkan dengan LED, OLED memiliki beberapa kelebihan, misalnya display elektroluminansinya lebih luas, mempunyai emisi yang berwarna-warni, efisiensi luminansi yang lebih tinggi, dan molekul organik yang ada tidak terbatas jumlahnya. Ketidakstabilan mekanis material organik menyebabkan munculnya beberapa kekurangan OLED, salah satu contohnya adalah temperatur transisi glass molekul pada OLED yang rendah. Ketidakstabilan juga merupakan faktor penyebab menurunnya tingkat life time bahan. Di samping itu, mobilitas material organik yang rendah membatasi kinerja maksimum OLED. Pada riset ini dipelajari teori dasar yang diperlukan untuk membandingkan OLED dan LED. Kemudian dibuat model-model untuk OLED dan LED. Model OLED terdiri dari lapisan Hole Transport Layer (HTL) dan Electron Transport Layer (ETL).

Model LED berbasis pada material Gallium Arsenide (GaAs) yang terdiri dari lapisan p dan n. Simulasi numerik yang membandingkan OLED dan LED pada diagram tingkat energi, rapat carrier, space charge, medan listrik, dan rapat arus mendemonstrasikan perbedaan pokok antara OLED dan LED. Hasil simulasi OLED dan LED yang telah didapat, kemudian dibandingkan dengan sel surya organik (OPV) dan sel surya anorganik (IPV). Dari simulasi diagram tingkat energi OLED dan LED, terlihat bahwa sambungan pn yang terbentuk pada bahan anorganik

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS